World War Z (2013)

Gerry Lane: “Run.”

Image

Directed By: Marc Forster

Cast: Brad Pitt, Mireille Enos, James Badge Dale, Ludi Boeken

Review:

Sebuah wabah zombie tiba- tiba menyerang seluruh kota di dunia. Kepanikan pun terjadi hampir di seluruh tempat. Seorang mantan pegawai PBB, Gerry Lane (Brad Pitt), ditugasi untuk mencari vaksin untuk menghentikan penyebaran wabah tersebut. Untuk itu, Gerry harus keliling dunia mengunjungi tempat- tempat yang diyakini menyimpan jawaban bagaimana, darimana, dan mengapa penyebaran tersebut bisa terjadi.

Review:Image

Zombie dalam tradisi pop culture menjadi sebuah produk yang tidak habis- habisnya dieksplorasi dan disadur dalam berbagai media. Mulai dari film, novel, komik, video game, ataupun action figure. Begitu kuatnya sosok Zombie di era modern kini bahkan di beberapa negara memiliki komunitas tersendiri yang menggemarinya. Termasuk Indonesia.

Mungkin kata Zombie itu sendiri sudah mengalami pembiasan arti dari makna sebenarnya dengan apa yang dimengerti masyarakat saat ini. Dalam artian sebenarnya, Zombie berasal dari bahasa Haiti (zonbi) dan Kimbundu (nzumbe) yang memiliki arti sesosok mayat yang bangkit dari kubur akibat praktek sihir. Dalam kebudayaan pop culture manusia yang menjadi Zombie biasanya dikarenakan terinfeksi oleh virus yang ditulari melewati gigitan. Sama halnya dengan template penyebaran karakter horor lainnya seperti werewolf dan vampire.

Zombie yang kita kenal di dunia perfilman pun sudah banyak mengalami perubahan. Jika dulu template Zombie hanya mindless undead yang mencari otak dan daging untuk dimakan dengan berjalan pelan, kini karakter Zombie telah banyak mengalami perubahan. Mungkin yang masih kita ingat adalah Zombie romantis ala film Warm Bodies. Kini, Brad Pitt dengan Production House- nya, Plan B bekerjasama dengan Paramount untuk mengadaptasi kisah perang melawan Zombie dari buku karya Max Brooks dengan tampilan Zombie yang berbeda dari biasanya.

Image

Salah satu nilai jual film ini adalah Brad Pitt. Memang Star Power aktor satu ini masih belum pudar. Terbukti dari banyaknya orang tertipu dalam membeli tiket film The Tree of Life. Entah mengapa di film ini saya kurang begitu suka dengan peran Pitt yang sepertinya terlalu hero untuk film Zombie. Bukan berarti jelek, namun karakterisasinya kurang “human”.

Deretan cast lainnya cukup pas dalam membawakan perannya masing- masing. Namun di antara semua cast yang ditampilkan saya paling suka dengan penampilan James Badge Dale yang bermain di karakter stereotipenya. Meskipun penampilan Dale masih belum sebaik Iron Man 3 karena memang perannya yang sangat sedikit. Tapi tetap mampu mencuri perhatian. Film ini juga menyelipkan cameo David Morse dan Matthew Fox. Untuk peran Fox anda harus cukup jeli karena tidak begitu kentara.

Zombie dalam film ini digambarkan memiliki gerakan refleks luar biasa. Bahkan mereka mampu membuat menara Zombie untuk mendaki tempat tinggi seperti yang sudah sering disajikan lewat materi- materi promosi film ini. Ritme film ini pun tergolong cepat. Adegan drama tidak terlalu banyak. Film dibuka dengan scene pengenalan tokoh yang tidak terlalu bertele- tele demi mengejar adegan action yang seru. Dan scene favorit saya di film ini adalah scene terakhir di pusat kesehatan W.H.O.

Image

Mungkin bagi penonton kritis akan merasa film ini terlalu cheesy, penuh plothole, dan pengangungan negara- negara tertentu. Yep. Negara Amerika dan Israel digambarkan cukup heroik di film ini. Cinapun tidak mau ketinggalan. Menurut versi buku, Cina merupakan ground zero (titik awal) penyebaran virus tersebut. Cina yang memiliki bargaining power cukup kuat dikenal kerap mengintervensi skenario film- film Hollywood. Mereka tidak mau negaranya dihancurkan, digambarkan buruk, bahkan tidak mau sosok villain berasal dari negaranya. Nah terjawab sudah kan kenapa di Iron Man 3 karakter Mandarin bukan orang Cina?

Sebagai penutup, saya menilai World War Z cukup menghibur. Namun saya tidak menyarankan untuk menyaksikan lewat kacamata 3D. Karena konversi 3Dnya sangat buruk. Gambar terasa lebih buram dan gelap. Lebih baik memilih versi 2Dnya saja. Hal ini bisa dijadikan pelajaran saat nanti sekuelnya dibuat. Sekuel? Bisa saja terjadi mengingat beberapa hal di film ini masih dibiarkan menggantung. After all. This is just the beginning.

Rating:

7.5/10